Menikmati Seni dan Budaya di Taman Budaya Bali: Pusat Pementasan Terbesar di Denpasar

Taman Budaya Bali atau lebih dikenal dengan Taman Werdhi Budaya Art Centre Denpasar salah satu pusat pementasan seni tertua di Bali yang terletak di Jalan Nusa Indah, Kota Denpasar.

Kawasan Taman Budaya ini terdiri dari empat kompleks, yaitu kompleks suci, meliputi Pura Taman Beji, Bale Selonding, dan Bale Pepaosan. Kedua, kompleks tenang, meliputi Perpustaan Widya Kusuma. Ketiga, kompleks setengah ramai, meliputi Gedung Pameran Mahudara, Gedung Kriya, studio patung, wisma seni, dan wantilan. Keempat, kompleks ramai, meliputi panggung Ardha Candra dan Ksirarnawa.

Ardha Candra adalah panggung terbuka yang biasa digunakan untuk pementasan kolosal, pertunjukan musik, dan pentas seni lainnya. Panggung yang menjadi salah satu ikon di taman budaya ini bisa menampung hingga enam ribu penonton. Ksirarnawa adalah panggung tertutup yang bisa juga digunakan untuk pementasan kolosal. Fungsinya hampir sama dengan Ardha Candra, hanya bentuknya saja yang tertutup. Pemerintah Provinsi Bali, khususnya Gubernur Bali kerap menggelar acara akbar di sini.

Selain Ardha Candra dan Ksirarnawa, ada juga Kalangan Ratna Kanda dan Kalangan Ayodya yang merupakan pentas terbuka. Panggung ini biasa digunakan untuk pentas seni, seperti tarian, arja, dan joged.

Kompleks seluas 14 Hektare ini dibangun menggunakan arsitektur Bali, serta dihiasi relief-relief indah dan menarik. Di dalam gedung pameran pengunjung bisa menyaksikan berbagai jenis lukisan dan ukiran karya para seniman Bali. Ide pembangunan fasilitas ini adalah Gubernur Bali Ida Bagus Mantra yang terkenal sangat mencintai budaya Bali. Beliau juga menyumbangkan lahan seluas lima hektar (ha) untuk membangun kompleks yang dibuka sejak tahun 1973.

Saat ini, Taman Budaya Art Center menjadi satu-satunya lokasi pementasan seni budaya Bali paling lengkap di Kota Denpasar.

Tempat ini dibuka setiap hari, mulai pagi hingga sore. Saat tepat berkunjung ke sini adalah ketika pelaksanaan Pekan Kesenian Bali (PKB) yang digelar setiap tahun tepatnya bulan Juni hingga Juli. Karena saat itulah perwakilan seniman dari sembilan kabupaten kota di Bali datang menampilkan kesenian khas daerah masing-masing, mulai dari seni tari, musik, ukir, lukisan, wayang, hingga makanan tradisional.

Tags: No tags

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *