Turtle Conservation and Education Centre (TCEC) yang berlokasi di jalan Tukad Wisata no 4 Desa Serangan, Denpasar. Sebagai pusat konservasi penyu, tempat ini menjadi alternatif destinasi wisata bagi masyarakat maupun wisatawan asing yang berkunjung ke Bali.
Menurut pengelola TCEC Serangan Made Sukanta, meskipun merupakan balai konservasi, namun kunjungan wisatawan asing maupun lokal ke balai konservasi ini cukup banyak. “Hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan yang setiap bulannya ada peningkatan sekitar 20 persen. Tingginya minat kunjungan wisatawan yang datang berkunjung ke TCEC ini disebabkan karena jenis wisata yang ditawarkan cukup unik, yakni pengetahuan mengenai siklus kehidupan penyu yang merupakan hewan langka. Sehingga minat wisatawan untuk melihat secara langsung bagaimana siklus kehidupan penyu sangat tinggi.
Di TCEC ini, wisatawan tidak saja diajak untuk melihat tiga spesies spesies yang ada di Bali yakni Penyu Hijau, Penyu Lekang dan Penyu sisik, namun wisatawan juga akan diajak melihat proses pengeraman telur penyu yang dilakukan secara alami di kolam pasir yang disediakan, tukik yang sedang dikarantina hingga tukik yang sudah siap lepas.
Bahkan jika ada telur penyu yang menetas, wisatawan yang datang juga akan dilibatkan untuk ikut memindahkan tukik ke kolam karantina. “Proses ini sangat disukai oleh wisatawan, karena mereka bisa berkesempatan untuk ikut dalam proses konservasi penyu.