Meskipun Denpasar dikenal sebagai salah satu kota modern di Bali, tetapi masih ada jejak-jejak perjuangan yang pantang untuk dilewatkan jika berwisata ke ibu kota Bali. Salah satunya adalah Puri Pemecutan Denpasar. Mengunjungi bangunan kerajaan ini menjadi salah satu pengingat akan besarnya pengaruh kerajaan-kerajaan dahulu kala bagi perkembangan Bali.
Puri Pemecutan terletak di Jalan Tamrin, Kota Denpasar. Puri ini masih berdiri kokoh dan megah di lahan seluas 4,2 hektare. Area tersebut belum termasuk perluasan yang dilakukan ke sisi barat, utara, timur, dan selatan Puri Tanjung Pemecutan yang merupakan tempat tinggal putra-putra kerajaan. Di sebelah barat puri terdapat gudang senjata bedil dan meriam. Di sebelah timur puri berdiri Jero Ukiran dan Jero Kanginan yang sekarang menjadi Puri Agung Pemecutan yang baru.
Puri ini juga pernah menjadi symbol perjuangan rakyat Bali dalam menentang penjajah Belanda. Tepatnya pada 1906 ketika terjadi perang Puputan melawan Belanda dan puri ini pernah dilahap api. Saat ini, kondisi puri masih sangat baik dan dipertahankan ciri khas ornament-ornamen Bali yang memenuhi hampir seluruh sisi bangunan.
Arsitektur di Pura Pemecutan masih tergolong kuno dibangun semirip aslinya sebelum terbakar. Di sini terdapat halaman depan yang disebut sebagai Jaba Jeroning Cerangcang, Pada sudut bagian Barat ada Jaba Bale Gong sebuah tempat untuk menyimpan gamelan atau alat musik kuno. Ada juga dapur dan kamar untuk tempat tinggal keluarga kerajaan. Bale kulkul yang terletak di selatan puri menjadi saksi bisu peristiswa perang puputan. Sebab, satu-satunya bangunan yang keberadaanya masih utuh saat api melalap puri.
Berwisata di sini seakan memberikan nostalgia akan perjuangan rakyat Bali melawan kependudukan Belanda. Jika Anda beruntung, tidak hanya akan melihat bagaimana isi kerajaan jaman dulu. Karena sudah dibuka untuk wisatawan, terkadang puri ini juga menjadi lokasi syuting film nasional. Tunggu apalagi, segera berwisata kunjungi Puri Pemecutan.
Leave A Comment