Subak Intaran Barat & Timur

Subak Intaran adalah area yang indah terletak di Sanur Kauh, Bali, Indonesia. Terkenal dengan sawah hijaunya, terutama di Jalan Prapat Beris, dan sistem irigasi tradisionalnya yang mendukung pertanian berkelanjutan melalui pengelolaan air yang kooperatif. Selain itu, trek jogging yang terawat dengan baik di area ini juga menarik banyak pengunjung.

Sawah di Subak Intaran adalah pemandangan yang patut dikagumi. Mereka terawat dengan baik dan memiliki keindahan alami yang menenangkan dan memukau. Sawah-sawah ini dikelola oleh petani lokal yang menggunakan sistem irigasi tradisional yang dikenal sebagai subak. Sistem subak telah digunakan selama berabad-abad dan masih digunakan hari ini di banyak bagian Bali. Ini adalah sistem kerja sama di mana para petani bekerja bersama untuk mengelola distribusi air untuk irigasi.

Sistem subak bukan hanya merupakan bukti kecerdikan orang Bali tetapi juga komitmen mereka terhadap keberlanjutan. Dengan bekerja sama, para petani memastikan bahwa air didistribusikan dengan adil dan bahwa sawah-sawah di irigasi dengan cara yang tidak merusak lingkungan. Sistem ini juga membantu mempertahankan cara hidup tradisional di Bali dan merupakan aspek budaya penting dari pulau tersebut.

Selain sawah, Subak Intaran juga memiliki trek jogging yang terawat dengan baik. Trek ini populer di antara penduduk lokal dan wisatawan yang datang untuk menikmati pemandangan indah dan berolahraga. Ini adalah tempat yang bagus bagi pelari untuk menikmati pemandangan dan suara pedesaan sambil berolahraga.

teBA

Wisata TeBA Majelangu

TeBa Majelagu adalah destinasi unik dan menarik yang terletak di Desa Budaya Kertalangu di Bali, Indonesia. Tempat ini menawarkan tur edukasi yang memamerkan keindahan dan pentingnya sistem subak, yang merupakan sistem irigasi tradisional yang digunakan oleh petani di pulau tersebut selama berabad-abad. Tur ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk belajar tentang warisan pertanian yang kaya di Bali, dan untuk mengalami secara langsung kegiatan sehari-hari petani setempat.

Salah satu kegiatan utama yang ditawarkan oleh TeBa Majelagu adalah Pendidikan Pertanian, di mana pengunjung dapat belajar tentang berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan di Bali, bagaimana cara membudidayakannya, dan pentingnya sistem subak dalam menjaga pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Tur edukasi ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya lokal dan cara hidup tradisionalnya.

Museum Subak adalah atraksi menarik lainnya di TeBa Majelagu. Museum ini memamerkan sejarah dan evolusi sistem subak, dan signifikansinya bagi kehidupan masyarakat Bali. Museum ini memberikan wawasan yang unik tentang sistem irigasi yang rumit yang telah menopang pertanian Bali selama berabad-abad. Pengunjung dapat menjelajahi berbagai pameran, belajar tentang teknik irigasi kuno, dan memahami bagaimana sistem subak telah dilestarikan dari waktu ke waktu.

Selain tur edukasi, TeBa Majelagu juga menawarkan berbagai kegiatan lain yang menarik bagi pengunjung. Salah satunya adalah Memberi Makan Hewan, di mana pengunjung dapat berinteraksi dengan berbagai hewan ternak, seperti sapi, bebek, dan ayam. Kegiatan ini sangat populer di kalangan anak-anak, karena memungkinkan mereka untuk berinteraksi langsung dengan hewan-hewan tersebut, dan belajar tentang pentingnya peternakan dalam pertanian Bali.

Kegiatan lain yang populer adalah mengunjungi Kebun Percobaan, di mana pengunjung dapat belajar tentang berbagai jenis tanaman dan bunga yang dibudidayakan di Bali. Kebun percobaan ini memamerkan flora yang beragam di Bali, termasuk anggrek, mawar, dan berbagai jenis tanaman tropis. Pengunjung juga dapat membeli tanaman dan bunga untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

TeBa Majelagu terletak di dalam Desa Budaya Kertalangu, yang merupakan destinasi populer bagi lokal dan wisatawan. Desa ini memiliki jalur jogging yang indah, yang memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk berolahraga sambil menikmati pemandangan yang indah di Bali. Jalur jogging ini adalah cara yang bagus untuk menjelajahi daerah sekitarnya, dan untuk mengalami budaya dan tradisi unik Bali.

Pulau Serangan

Pulau Serangan: Permata Tersembunyi Bali

Terletak tepat di lepas pantai Sanur, Pulau Serangan adalah destinasi kecil namun menawan di Bali yang menawarkan pengunjung kesempatan untuk berinteraksi dengan salah satu makhluk paling megah di alam – kura-kura. Juga dikenal sebagai Pulau Penyu, pulau kecil ini merupakan rumah bagi pusat konservasi penyu dan memiliki pantai yang tenang dan restoran seafood yang lezat.

Pusat konservasi penyu di Pulau Serangan memainkan peran penting dalam melindungi penyu laut yang terancam punah, termasuk penyu hijau dan penyu sisik. Pusat ini didirikan untuk menyelamatkan dan rehabilitasi penyu yang terluka karena berbagai alasan, seperti terjerat di jaring ikan atau tertabrak oleh kapal. Setelah penyu tersebut mendapat perawatan, mereka dilepaskan kembali ke alam liar, di mana mereka dapat terus memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Pengunjung ke Pulau Serangan dapat berinteraksi secara langsung dengan makhluk megah ini dengan mengunjungi pusat konservasi. Di sini, Anda dapat belajar tentang spesies penyu yang berbeda, habitat mereka, dan ancaman yang mereka hadapi di alam liar. Anda juga dapat berpartisipasi dalam program pemberian makan dan pelepasan penyu, di mana Anda dapat membantu memberi makan penyu dan melepaskannya kembali ke laut.

Selain pusat konservasi penyu, Pulau Serangan juga memiliki pantai yang indah dan tenang. Pantai ini relatif sepi dibandingkan dengan beberapa pantai populer lainnya di Bali, membuatnya menjadi destinasi yang sempurna bagi mereka yang mencari pengalaman yang lebih tenang dan santai. Air yang jernih dan pasir putih yang lembut menjadikannya tempat yang ideal untuk berenang, berjemur, dan snorkeling.

Setelah berenang dengan penyu dan menikmati sinar matahari, pengunjung dapat memanjakan diri dengan beberapa hidangan seafood lezat yang tersedia di pulau ini. Pulau Serangan dikenal dengan restoran seafoodnya, di mana Anda dapat merasakan ikan segar, udang, cumi, dan hidangan seafood lezat lainnya. Banyak dari restoran-restoran ini terletak tepat di pantai, memungkinkan Anda menikmati makanan Anda dengan pemandangan laut yang menakjubkan.

Subak Kerdung

Terletak di kota yang ramai Denpasar, Bali, Subak Kerdung menawarkan ketenangan yang sangat dibutuhkan dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. Tersembunyi di tengah kota di Jalan Pulau Moyo, oase yang tenang ini dikelilingi oleh area perumahan dan menawarkan pemandangan yang menyegarkan dari sawah hijau yang subur.

Subak Kerdung adalah sistem irigasi tradisional Bali yang telah digunakan selama berabad-abad. Kata “Subak” merujuk pada sekelompok petani yang bekerja sama untuk mengelola dan memelihara sistem irigasi, sedangkan “Kerdung” berarti bukit kecil. Bersama-sama, Subak Kerdung merujuk pada sistem irigasi sawah yang terletak di bukit kecil.

Selain memiliki makna historis, Subak Kerdung juga merupakan destinasi populer bagi warga setempat yang menikmati jalan-jalan sore di sepanjang tanggul sawah. Daerah ini dirawat dengan baik dan memberikan atmosfer yang tenang, menjadikannya tempat yang sempurna untuk bersantai setelah seharian yang melelahkan.

Sawah-sawah di Subak Kerdung dikelilingi oleh jaringan jalur kecil yang berkelok-kelok melalui sawah dan menawarkan pemandangan indah dari lanskap sekitarnya. Pengunjung dapat menyaksikan para petani lokal bekerja, atau sekadar menikmati keindahan hijauan subur dan langit biru yang cerah.

Bagi mereka yang mencari pengalaman yang lebih aktif, juga terdapat banyak kesempatan untuk hiking dan bersepeda di daerah ini. Beberapa jalur melintasi sawah, menawarkan perspektif unik tentang kehidupan tradisional Bali.

Subak Kerdung juga merupakan tempat yang sangat baik bagi para pecinta fotografi. Sawah dengan pola dan tekstur yang unik membuat latar belakang yang menakjubkan untuk sesi pemotretan. Daerah ini sangat indah saat matahari terbenam, ketika langit diwarnai cahaya orange hangat, menciptakan cahaya ajaib di atas sawah.

Secara keseluruhan, Subak Kerdung adalah destinasi wajib bagi siapa saja yang ingin merasakan keindahan dan ketenangan kehidupan tradisional Bali. Baik Anda ingin berjalan-jalan santai di sawah, bersepeda, atau sekadar menikmati suasana yang tenang, Subak Kerdung adalah tempat yang sempurna untuk melakukannya. Jadi, saat Anda berada di Denpasar, pastikan untuk mampir dan mengalami keindahan tersembunyi ini sendiri.

Ekowisata Subak Angga Baya

Pertanian Bali telah dipertahankan selama berabad-abad melalui sistem irigasi tradisional yang disebut Subak Anggabaya. Sistem ini adalah bentuk manajemen kooperatif sumber daya air yang menekankan harmoni antara manusia, alam, dan dunia spiritual. Sistem Subak Anggabaya didasarkan pada konsep Tri Hita Karana, yang merupakan filsafat Bali yang mengakui keterkaitan antara manusia, alam, dan dunia spiritual. Filsafat ini telah memandu orang Bali dalam mengelola sumber daya alam mereka, termasuk air, untuk memastikan pertanian yang berkelanjutan.

Sistem Subak Anggabaya beroperasi melalui jaringan yang kompleks dari saluran air, bendungan, dan sawah yang mendistribusikan air ke petani. Sistem ini dikelola oleh komite petani yang membuat keputusan tentang alokasi air, jadwal penanaman, dan praktik pertanian penting lainnya. Sistem ini memastikan bahwa air didistribusikan secara adil di antara para petani, terlepas dari ukuran lahan mereka. Sistem ini juga mendorong kerja sama antara petani, karena mereka bekerja sama untuk mengelola sumber daya air dan berbagi pengetahuan dan keahlian.

Sistem Subak Anggabaya tidak hanya berkelanjutan tetapi juga tangguh. Sistem ini telah bertahan selama bertahun-tahun dan telah beradaptasi dengan perubahan lingkungan, termasuk kekeringan dan banjir. Kekuatan sistem ini dapat diatribusikan pada organisasi sosial yang kuat di masyarakat, yang memungkinkan pengambilan keputusan kolektif dan berbagi sumber daya. Di saat-saat krisis, seperti bencana alam atau kesulitan ekonomi, masyarakat bersatu untuk saling mendukung.

Sistem Subak Anggabaya juga telah berkontribusi pada pelestarian warisan budaya Bali. Ini adalah bagian integral dari budaya Bali dan telah diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Keberhasilan sistem ini juga telah menginspirasi negara lain untuk mengadopsi praktik manajemen kooperatif yang serupa.

Meskipun sukses, sistem Subak Anggabaya menghadapi tantangan. Salah satu tantangan utama adalah ancaman urbanisasi dan konversi lahan pertanian menjadi penggunaan residensial atau komersial. Hal ini memberikan tekanan pada sumber daya air yang mendukung sistem Subak Anggabaya. Sebagai response, pemerintah Bali telah menerapkan kebijakan untuk melindungi lahan pertanian dan mendorong praktik penggunaan lahan yang berkelanjutan.

Tantangan lainnya adalah perubahan iklim, yang telah menyebabkan perubahan pola hujan dan peningkatan frekuensi kejadian cuaca ekstrem. Sistem Subak Anggabaya telah merespons tantangan ini dengan mengadopsi teknik baru, seperti pengumpulan air dan irigasi tetes. Teknik-teknik ini membantu petani

Ekowisata Subak Sembung

Terletak di Jl. Ahmad Yani, Desa Peguyangan, Denpasar Utara, Subak Sembung Ecotourism adalah sebuah permata tersembunyi di Bali yang menawarkan lebih dari sekedar objek wisata biasa. Dikelilingi oleh hijaunya pepohonan dan sawah-sawah, destinasi ekowisata ini memberikan pengunjung kesempatan unik untuk menyegarkan tubuh dan pikiran melalui olahraga sambil menikmati keindahan alam.

Subak Sembung Ecotourism adalah destinasi ideal bagi mereka yang ingin melarikan diri dari hiruk pikuk kota dan menikmati suasana damai dan tenang. Situs ekowisata ini memiliki jalur trekking sepanjang 2 kilometer yang berkelok-kelok melewati sawah dan kebun kelapa. Pengunjung dapat berjalan santai atau menantang diri mereka sendiri dengan pendakian yang lebih intens yang melibatkan tanjakan curam dan turunan tajam.

Bagi mereka yang lebih suka olahraga yang lebih menantang, Subak Sembung Ecotourism juga menawarkan sewa sepeda gunung. Pengunjung dapat menjelajahi sekitar, dengan jalur yang bervariasi dari mudah hingga menantang, tergantung pada tingkat keahlian pengendara. Kombinasi antara pemandangan alam yang indah dan aktivitas fisik membuat pengalaman yang tak terlupakan.

Salah satu daya tarik dari Subak Sembung Ecotourism adalah jembatan gantung Subak Sembung, yang melintasi Sungai Saba yang indah. Jembatan ini memberikan pemandangan yang menakjubkan dari sungai dan kehijauan sekitarnya. Jembatan ini juga menawarkan pengalaman yang unik bagi pengunjung, karena mereka dapat merasakan getaran jembatan di bawah kaki mereka saat melintas.

Subak Sembung Ecotourism bukan hanya tempat untuk olahraga dan mengapresiasi alam. Destinasi ini juga menawarkan pengunjung gambaran tentang sistem irigasi tradisional Bali yang dikenal sebagai “Subak.” Pengunjung dapat menyaksikan proses budidaya padi dan belajar tentang praktik tradisional masyarakat Bali.

Sebagai kesimpulan, Subak Sembung Ecotourism adalah destinasi yang harus dikunjungi bagi mereka yang mencintai alam, aktivitas fisik, dan belajar tentang budaya tradisional. Kombinasi antara lingkungan alam yang indah, aktivitas fisik, dan pembelajaran budaya membuat Subak Sembung Ecotourism menjadi tempat yang sempurna bagi siapa saja yang ingin menyegarkan pikiran dan tubuh. Jadi, baik Anda

Estuary Dam Tukad Badung

Bendungan Muara Sungai Badung adalah bendungan multifungsi yang terletak di muara Sungai Badung di Bali, Indonesia. Bendungan ini dirancang untuk mengatur aliran air sungai dan mencegah banjir saat hujan deras. Bendungan ini juga menjadi tempat populer untuk memancing, piknik, dan berwisata, dengan pemandangan sungai dan pegunungan sekitarnya yang menakjubkan.

Sungai Badung adalah salah satu sungai terpanjang dan terpenting di Bali. Sungai ini bermuara di laut Bali dekat kota Denpasar dan mengalir dari pegunungan tengah Bali. Karena lokasinya dan kondisi geografisnya, Sungai Badung rentan terhadap banjir selama musim hujan, yang dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada komunitas sekitar, lahan pertanian, dan infrastruktur.

Untuk mengatasi risiko tersebut, Bendungan Muara Sungai Badung dibangun pada tahun 1978. Bendungan ini dirancang untuk mengatur aliran air dengan melepaskan atau menahan air sesuai kebutuhan, tergantung pada kondisi cuaca dan tingkat air sungai. Dengan mengatur aliran air, bendungan mencegah banjir di hilir dan memastikan bahwa air sungai digunakan dengan efisien untuk irigasi dan tujuan lainnya.

Selain dari fungsi utamanya dalam mengendalikan banjir, Bendungan Muara Sungai Badung juga menjadi tempat populer untuk memancing dan kegiatan rekreasi. Air tenang di bendungan ini menarik ikan seperti ikan tilapia, ikan lele, dan ikan mas, menjadikannya tempat yang ideal untuk para penggemar memancing. Sekitar bendungan juga cocok untuk piknik dan bersantai, dengan banyak ruang terbuka, bangku, dan area teduh.

Salah satu fitur yang paling mencolok dari Bendungan Muara Sungai Badung adalah pemandangan yang menakjubkan. Letak bendungan ini di muara sungai memberikan pengunjung sudut pandang yang unik dari sungai dan pegunungan sekitarnya. Pengunjung dapat menikmati pemandangan panorama sungai, laut, dan bukit hijau yang menyegarkan dengan udara segar dan suara air yang menenangkan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Bendungan Muara Sungai Badung telah menjadi objek wisata yang populer di Bali. Lokasi dan fasilitas bendungan membuatnya menjadi destinasi yang ideal untuk pecinta alam, penggemar memancing, dan keluarga yang mencari liburan. Pengunjung dapat menyewa peralatan memancing, menikmati camilan dan minuman lokal, atau hanya bersantai dan menikmati pemandangan yang indah.

Sebagai kesimpulan, Bendungan Muara Sungai Badung adalah proyek infrastruktur yang berharga yang berfungsi secara esensial dalam mengendalikan banjir dan memastikan penggunaan sumber daya air Sungai Badung yang efisien. Lokasi dan fasilitas bendungan juga membuatnya menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan.

Tukad Bindu

Tukad Bindu adalah sungai yang tenang yang terletak di tengah-tengah hijauan yang rimbun, menawarkan kesempatan unik bagi pengunjung untuk melarikan diri dari kehidupan sehari-hari yang sibuk dan menikmati lingkungan yang tenang dan damai. Lokasi yang indah ini adalah tujuan yang sempurna untuk keluarga dan pecinta alam yang mencari istirahat dari kekacauan kehidupan perkotaan.

Salah satu daya tarik utama dari Bindu adalah keindahan alamnya. Sungai ini dikelilingi oleh bukit-bukit hijau, dan airnya jernih bening, menjadikannya tempat yang ideal untuk memancing atau berenang. Pengunjung dapat menikmati jalan-jalan santai di sepanjang tepi sungai, menghirup udara segar, dan menikmati pemandangan yang menakjubkan. Bersepeda juga merupakan kegiatan populer di Bindu, dengan beberapa layanan penyewaan sepeda tersedia di daerah tersebut.

Bagi mereka yang lebih suka pengalaman yang lebih santai, piknik adalah pilihan yang sangat baik. Daerah ini memiliki beberapa tempat piknik, dengan area yang ditunjuk untuk barbekyu dan ruang yang cukup untuk permainan outdoor. Dengan suasana yang tenang dan damai, Bindu adalah lokasi yang ideal untuk hari keluarga atau piknik romantis bersama orang yang dicintai.

Tukad Bindu juga merupakan rumah bagi berbagai flora dan fauna. Pengamat burung dapat melihat beberapa spesies burung, termasuk burung kingfisher, bangau, dan elang. Kera dan primata lainnya juga sering terlihat di daerah ini. Pengunjung dapat menyewa pemandu lokal untuk mengajak mereka jalan-jalan alam dan mempelajari lebih lanjut tentang flora dan fauna setempat.

Secara keseluruhan, Bindu adalah destinasi yang sangat baik bagi mereka yang mencari lingkungan yang tenang dan damai jauh dari kekacauan kehidupan perkotaan. Apakah Anda ingin bersepeda, jalan-jalan, piknik, atau hanya bersantai dan menikmati pemandangan yang menakjubkan, Bindu memiliki sesuatu untuk semua orang. Jadi, mengapa tidak merencanakan kunjungan ke lokasi yang indah ini dan merasakan kedamaian alam?

Desa Budaya Kertalangu

Desa Budaya Kertalangu merupakan desa budaya yang ada di Kota Denpasar Indonesia. Desa Budaya Kertalangu berada di Denpasar Timur Provinsi Bali. Desa ini merupakan salah satu ikon wisata budaya yang ada di Bali. Sebagai ikon wisata budaya, desa ini cukup banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Letaknya yang berada di jalan utama Denpasar yaitu di jalan By Pass Ngurah Rai juga membuat desa ini tidak sulit untuk ditemukan. Ketika memasuki Desa Budaya Kertalangu wisatawan akan disambut dengan sajian pemandangan alam yang tampak hijau dan alami berupa persawahan dan kebun-kebun hijau yang subur. Keistimewaan dari Desa Budaya Kertalangu ini adalah di dalam desa ini terdapat tugu perdamaian dunia. Tugu ini dibuat oleh negara-negara independen yang begitu mendukung adanya perdamaian di dunia. Di tugu ini juga terdapat 9 simbol agama yang ada di dunia.

Desa Budaya Kertalangu didirikan atas pemikiran seorang masyarakat Bali yang menginginkan sebuah desa yang di dalamnya terdapat perdamaian, kebudayaan serta memiliki daerah yang hijau. Desa Budaya Kertalangu merupakan desa pertama yang memiliki ketiga konsep tersebut. Keunikan dari desa yang mengandung 3 konsep tersebut tentunya banyak mendatangkan wisatawan untuk datang menyaksikan simbol perdamaian dunia yang berada di desa Denpasar Indonesia ini. Selain itu mereka juga bisa menyaksikan pementasan seni dan budaya sambil menikmati makanan khas Bali yang berada di sekitar Desa Kertalangu. Pentas seni yang biasa di adakan di desa ini yaitu Tari kecak, Tari Barong dan Joged Bumbung. Selain menyaksikan pementasan seni wisatawan juga dapat menemukan kerajinan tangan khas Bali yang beraneka ragam.

Beragam tempat wisata yang ditawarkan kota Denpasar Indonesia, membuat kota ini menjadi salah satu kota dengan perkembangan pariwisata yang baik. Selain Desa Budaya Kertalangu. wisatawan domestik maupun mancanegara dapat melakukan wisata budaya di tempat lainnya yang juga menyuguhkan wisata budaya yang menarik. Wisatawan dapat mengunjungi situs Indonesia Travel, situs ini menyajikan beragam tempat wisata yang dapat dijadikan pilihan para wisatawan untuk berlibur.

Kawasan Hutan Mangrove

Tersembunyi di jantung kota Denpasar, Hutan Mangrove adalah oasis hijau yang menawarkan tempat beristirahat dari kebisingan kota. Seperti namanya, hutan ini adalah semak belukar lebat yang terdiri dari mangrove, yang menyediakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna. Hutan ini terbuka bagi pengunjung, yang dapat berjalan di jalur kayu yang berkelok-kelok di antara pohon-pohon, memungkinkan mereka untuk menjelajahi pemandangan yang menakjubkan dengan dekat.

Hutan mangrove adalah ekosistem unik yang tumbuh di zona intertidal sepanjang pantai wilayah tropis dan subtropis. Hutan ini memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan ekosistem pesisir dan melindunginya dari erosi. Mangrove sendiri adalah jenis pohon yang telah beradaptasi dengan kondisi yang keras dan selalu berubah di zona intertidal. Akar mereka tumbuh di atas tanah untuk membentuk jaringan yang padat dan membantu menjaga pohon-pohon tetap berada di tempat dan memberikan habitat bagi berbagai jenis binatang laut.

Hutan Mangrove di Denpasar adalah contoh terbaik dari ekosistem yang unik ini. Hutan ini menjadi rumah bagi berbagai jenis tumbuhan dan binatang, termasuk beberapa jenis mangrove, pakis, dan anggrek. Pengunjung ke hutan ini juga bisa melihat berbagai jenis burung, termasuk raja udang dan burung camar, serta biawak dan hewan reptil lainnya.

Salah satu cara terbaik untuk menjelajahi Hutan Mangrove adalah dengan berjalan di jalur kayu yang berkelok-kelok di antara pohon-pohon. Jalur ini memberikan pengunjung pandangan yang dekat dengan mangrove dan kesempatan untuk melihat beberapa hewan yang tinggal di hutan ini. Jalurnya terawat dengan baik, dan ada beberapa titik pengamatan di sepanjang jalan di mana pengunjung dapat berhenti dan menikmati pemandangan yang menakjubkan.

Selain berjalan, pengunjung ke Hutan Mangrove juga bisa berkeliling dengan kano atau mengikuti tur perahu untuk menjelajahi perairan sekitarnya. Hutan ini terletak di tepi Laut Bali, dan airnya merupakan rumah bagi berbagai jenis binatang laut, termasuk penyu laut dan ikan-ikan berwarna-warni.

Hutan Mangrove adalah tujuan populer bagi para pecinta alam dan tempat yang tepat untuk melarikan diri dari kebisingan kota. Hutan ini buka setiap hari dari jam 8 pagi hingga jam 6 sore, dan ada biaya kecil untuk masuk. Pengunjung disarankan untuk